Minggu, 01 Februari 2009

KLIPLING

Muhammad

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari
Artikel ini adalah bagian dari seri
Islam
Rukun Islam
Syahadat · Shalat · Puasa
Zakat · Haji
Rukun Iman
Allah · Al-Qur'an · Malaikat
Nabi · Hari Akhir
Qada & Qadar
Tokoh Islam
Muhammad SAW
Nabi & Rasul · Sahabat
Ahlul Bait
Kota Suci
Mekkah ·Madinah · Yerusalem
Najaf · Karbala · Kufah
Kazimain · Mashhad ·Istanbul
Hari Raya
Hijrah · Idul Fitri · Idul Adha · Asyura·Ghadir Khum
Arsitektur
Masjid ·Menara ·Mihrab
Ka'bah
Arsitektur Islam
Jabatan Fungsional
Khalifah ·Ulama ·Muadzin
Imam·Mullah·Ayatullah
Mufti
Teks & Hukum
Al-Qur'an ·Hadist · Sunnah
Fiqih · Fatwa · Syariat
Manhaj
Salafush Shalih
Mazhab
Sunni
Hanafi ·Hambali
Maliki ·Syafi'i
Syi'ah
Dua Belas Imam
Ismailiyah·Zaidiyah
Lain-lain
Ibadi · Khawarij
Murji'ah·Mu'taziliyah
Lihat Pula
Portal Islam
Indeks mengenai Islam
Kaligrafi sederhana nama Muhammad.

Muhammad (bahasa Arab: محمد, juga dikenal sebagai Mohammad, Mohammed, dan kadang-kadang oleh orientalis Mahomet, Mahomed) adalah pembawa ajaran Islam, dan diyakini oleh umat Muslim sebagai nabi Allah (Rasul) yang terakhir. Menurut biografi tradisional Muslimnya (dalam bahasa Arab disebut sirah), ia lahir sekitar tahun 570, diperkirakan 20 April 570 di Mekkah (atau "Makkah") dan wafat pada 8 Juni 632 di Madinah. Kedua kota tersebut terletak di daerah Hejaz (Arab Saudi saat ini).

"Muhammad" dalam bahasa Arab berarti "dia yang terpuji". Muslim mempercayai bahwa ajaran Islam yang dibawa oleh Muhammad adalah penyempurnaan dari agama-agama yang dibawa oleh nabi-nabi sebelumnya. Mereka memanggilnya dengan gelar Rasulullah (رسول الله), dan menambahkan kalimat sallallaahu alayhi wasallam (صلى الله عليه و سلم, yang berarti "semoga Allah memberi kebahagiaan dan keselamatan kepadanya"; sering disingkat "s.a.w" atau "S.A.W") setelah namanya. Selain itu Al-Qur'an dalam Surah As-Saff (QS 61:6) menyebut Muhammad dengan nama "Ahmad" (أحمد), yang dalam bahasa Arab juga berarti "terpuji".

Michael H. Hart, dalam bukunya The 100, menetapkan Muhammad sebagai tokoh paling berpengaruh sepanjang sejarah manusia. Menurut Hart, Muhammad adalah satu-satunya orang yang berhasil meraih keberhasilan luar biasa baik dalam hal agama maupun hal duniawi. Dia memimpin bangsa yang awalnya terbelakang dan terpecah belah, menjadi bangsa maju yang bahkan sanggup mengalahkan pasukan Romawi di medan pertempuran.[1]

Daftar isi

[sembunyikan]

Genealogi

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Silsilah keluarga Muhammad

Silsilah Muhammad dari kedua orang tuanya kembali ke Kilab bin Murrah bin Ka'b bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr (Quraish) bin Malik bin an-Nadr (Qais) bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah (Amir) bin Ilyas bin Mudar bin Nizar bin Ma`ad bin Adnan.[2] Dimana Adnan merupakan keturunan laki-laki ke tujuh dari Ismail bin Ibrahim, yaitu keturunan Sam bin Nuh.[3]

Riwayat

Kelahiran

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Maulud Nabi Muhammad

Para penulis sirah (biografi) Muhammad pada umumnya sepakat bahwa ia lahir di Tahun Gajah, yaitu tahun 570 M. Muhammad lahir di kota Mekkah, di bagian Selatan Jazirah Arab, suatu tempat yang ketika itu merupakan daerah paling terbelakang di dunia, jauh dari pusat perdagangan, seni, maupun ilmu pengetahuan. Ayahnya, Abdullah[4], meninggal dalam perjalanan dagang di Yatsrib, ketika Muhammad masih dalam kandungan. Ia meninggalkan harta lima ekor unta, sekawanan biri-biri dan seorang budak perempuan bernama Ummu Aiman yang kemudian mengasuh Nabi.[3]

Pada saat Muhammad berusia enam tahun, ibunya Aminah binti Wahab mengajaknya ke Yatsrib (Madinah) untuk mengunjungi keluarganya serta mengunjungi makam ayahnya. Namun dalam perjalanan pulang, ibunya jatuh sakit. Setelah beberapa hari, Aminah meninggal dunia di Abwa' yang terletak tidak jauh dari Yatsrib, dan dikuburkan di sana.[2] Setelah ibunya meninggal, Muhammad dijaga oleh kakeknya, 'Abd al-Muththalib. Setelah kakeknya meninggal, ia dijaga oleh pamannya, Abu Thalib. Ketika inilah ia diminta menggembala kambing-kambingnya disekitar Mekkah dan kerap menemani pamannya dalam urusan dagangnya ke negeri Syam (Suriah, Libanon dan Palestina).

Hampir semua ahli hadits dan sejarawan sepakat bahwa Muhammad lahir di bulan Rabiulawal, kendati mereka berbeda pendapat tentang tanggalnya. Di kalangan Syi'ah, sesuai dengan arahan para Imam yang merupakan keturunan langsung Muhammad, menyatakan bahwa ia lahir pada hari Jumat, 17 Rabiulawal; sedangkan kalangan Sunni percaya bahwa ia lahir pada hari Senin, 12 Rabiulawal atau (2 Agustus 570M).[3]

Masa remaja

Dalam masa remajanya, diriwayatkan bahwa Muhammad percaya sepenuhnya dengan keesaan Tuhan. Ia hidup dengan cara amat sederhana dan membenci sifat-sifat angkuh dan sombong. Ia menyayangi orang-orang miskin, para janda dan anak-anak yatim serta berbagi penderitaan dengan berusaha menolong mereka. Ia juga menghindari semua kejahatan yang biasa di kalangan bangsa Arab pada masa itu seperti berjudi, meminum minuman keras, berkelakuan kasar dan lain-lain, sehingga ia dikenal sebagai As-Saadiq (yang benar) dan Al-Amin (yang terpercaya). Ia senantiasa dipercayai sebagai penengah bagi dua pihak yang bertikai di kampung halamannya di Mekkah...

Kerasulan

Bagian dari artikel tentang
Nabi Islam Muhammad




Gua Hira tempat pertama kali Muhammad memperoleh wahyu

Muhammad dilahirkan di tengah-tengah masyarakat terbelakang yang senang dengan kekerasan dan pertempuran. Ia sering menyendiri ke Gua Hira', sebuah gua bukit dekat Mekah, yang kemudian dikenali sebagai Jabal An Nur karena bertentangan sikap dengan kebudayaan Arab pada zaman tersebut. Di sinilah ia sering berpikir dengan mendalam, memohon kepada Allah supaya memusnahkan kekafiran dan kebodohan.

Pada suatu malam, ketika Muhammad sedang bertafakur di Gua Hira', Malaikat Jibril mendatanginya. Jibril membangkitkannya dan menyampaikan wahyu Allah di telinganya. Ia diminta membaca. Ia menjawab, "Saya tidak bisa membaca". Jibril mengulangi tiga kali meminta agar Muhammad membaca, tetapi jawabannya tetap sama.

Akhirnya, Jibril berkata:

"Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang Maha Pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan (menulis, membaca). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya."

Ini merupakan wahyu pertama yang diterima oleh Muhammad. Ketika itu ia berusia 40 tahun. Wahyu turun kepadanya secara berangsur-angsur dalam jangka waktu 23 tahun. Wahyu tersebut telah diturunkan menurut urutan yang diberikan Muhammad, dan dikumpulkan dalam kitab bernama Al Mushaf yang juga dinamakan Al-Quran (bacaan). Kebanyakan ayat-ayatnya mempunyai arti yang jelas, sedangkan sebagiannya diterjemahkan dan dihubungkan dengan ayat-ayat yang lain. Sebagian ayat-ayat adapula yang diterjemahkan oleh Muhammad sendiri melalui percakapan, tindakan dan persetujuannya, yang terkenal dengan nama As-Sunnah. Al-Quran dan As-Sunnah digabungkan bersama merupakan panduan dan cara hidup bagi "mereka yang menyerahkan diri kepada Allah", yaitu penganut agama Islam.

Selama tiga tahun pertama, Muhammad hanya menyebarkan agama terbatas kepada teman-teman dekat dan kerabatnya. Kebanyakan dari mereka yang percaya dan meyakini ajaran Muhammad adalah para anggota keluarganya serta golongan masyarakat awam, antara lain Khadijah, Ali, Zayd dan Bilal. Namun pada awal tahun 613, Muhammad mengumumkan secara terbuka agama Islam. Banyak tokoh-tokoh bangsa Arab seperti Abu Bakar, Utsman bin Affan, Zubair bin Al Awwam, Abdul Rahman bin Auf, Ubaidillah bin Harits, Amr bin Nufail masuk Islam dan bergabung membela Muhammad.

Akibat halangan dari masyarakat jahiliyyah di Mekkah, sebagian orang Islam disiksa, dianiaya, disingkirkan dan diasingkan. Penyiksaan yang dialami hampir seluruh pengikutnya membuat lahirnya ide berhijrah (pindah) ke Habsyah. Negus, raja Habsyah, memperbolehkan orang-orang Islam berhijrah ke negaranya dan melindungi mereka dari tekanan penguasa di Mekkah. Muhammad sendiri, pada tahun 622 hijrah ke Madinah, kota yang berjarak sekitar 200 mil (320 km) di sebelah Utara Mekkah.

Kronologi Kehidupan Muhammad
Tanggal dan lokasi penting dalam hidup Muhammad
569 Meninggalnya ayah, Abdullah
570 Tanggal lahir (perkiraan), 20 April: Makkah
570 Tahun Gajah, gagalnya Abrahah menyerang Mekkah
576 Meninggalnya ibu, Aminah
578 Meninggalnya kakek, Abdul Muthalib
583 Melakukan perjalanan dagang ke Suriah
595 Bertemu dan menikah dengan Khadijah
610 Wahyu pertama turun: Makkah
610 Ditunjuk sebagai Nabi: Makkah
613 Memulai menyebarkan Islam kepada umum: Makkah
614 Mendapatkan pengikut: Makkah
615 Hijrah pertama ke Habsyah
616 Boikot Quraish terhadap Bani Hasyim dan Muhammad mulai
619 Boikot Quraish terhadap Bani Hasyim dan Muhammad selesai
619 Tahun kesedihan: Khadijah dan Abu Thalib meninngal
620 Isra' dan Mi'raj
621 Bai'at Aqabah pertama
622 Bai'at Aqabah kedua
622 Hijrah ke Madinah
624 Pertempuran Badar
624 Pengusiran Bani Qaynuqa
625 Pertempuran Uhud
625 Pengusiran Bani Nadir
626 Penyerangan ke Dumat al-Jandal: Suriah
627 Pertempuran Khandak
627 Penghancuran Bani Quraizhah
628 Perjanjian Hudaybiyah
628 Melakukan umrah ke Ka'bah
628 Pertempuran Khaybar
629 Melakukan ibadah haji
629 Pertempuran Mu'tah
630 Pembukaan Kota Makkah
630 Pertempuran Hunain
630 Pendudukan Thaif
631 Menguasai sebagian besar Jazirah Arab
632 Pertempuran Tabuk
632 Haji Wada'
632 Meninggal (8 Juni): Madinah

Hijrah ke Madinah

Di Mekkah terdapat Ka'bah yang telah dibangun oleh Nabi Ibrahim a.s. Masyarakat jahiliyah Arab dari berbagai suku berziarah ke Ka'bah dalam suatu kegiatan tahunan, dan mereka menjalankan berbagai tradisi keagamaan mereka dalam kunjungan tersebut. Muhammad mengambil peluang ini untuk menyebarkan Islam. Di antara mereka yang tertarik dengan seruannya ialah sekumpulan orang dari Yathrib (dikemudian hari berganti nama menjadi Madinah). Mereka menemui Muhammad dan beberapa orang Islam dari Mekkah di suatu tempat bernama Aqabah secara sembunyi-sembunyi. Setelah menganut Islam, mereka lalu bersumpah untuk melindungi Islam, Rasulullah (Muhammad) dan orang-orang Islam Mekkah.

Tahun berikutnya, sekumpulan masyarakat Islam dari Yathrib datang lagi ke Mekkah. Mereka menemui Muhammad di tempat mereka bertemu sebelumnya. Abbas bin Abdul Muthalib, yaitu pamannya yang saat itu belum menganut Islam, turut hadir dalam pertemuan tersebut. Mereka mengundang orang-orang Islam Mekkah untuk berhijrah ke Yathrib. Muhammad akhirnya setuju untuk berhijrah ke kota itu.

Masjid Nabawi, berlokasi di Medinah, Arab Saudi.

Mengetahui bahwa banyak masyarakat Islam berniat meninggalkan Mekkah, masyarakat jahiliyah Mekkah berusaha menghalang-halanginya, karena beranggapan bahwa bila dibiarkan berhijrah ke Yathrib, orang-orang Islam akan mendapat peluang untuk mengembangkan agama mereka ke daerah-daerah yang lain. Setelah berlangsung selama kurang lebih dua bulan, masyarakat Islam dari Mekkah pada akhirnya berhasil sampai dengan selamat ke Yathrib, yang kemudian dikenal sebagai Madinah atau "Madinatun Nabi" (kota Nabi).

Di Madinah, pemerintahan (kalifah) Islam diwujudkan di bawah pimpinan Muhammad. Umat Islam bebas beribadah (shalat) dan bermasyarakat di Madinah. Quraish Makkah yang mengetahui hal ini kemudian melancarkan beberapa serangan ke Madinah, akan tetapi semuanya dapat diatasi oleh umat Islam. Satu perjanjian damai kemudian dibuat dengan pihak Quraish. Walaupun demikian, perjanjian itu kemudian diingkari oleh pihak Quraish dengan cara menyerang sekutu umat Islam.

Penaklukan Mekkah

Pada tahun ke-8 setelah berhijrah ke Madinah, Muhammad berangkat kembali ke Makkah dengan pasukan Islam sebanyak 10.000 orang. Penduduk Makkah yang khawatir kemudian setuju untuk menyerahkan kota Makkah tanpa perlawanan, dengan syarat Muhammad kembali pada tahun berikutnya. Muhammad menyetujuinya, dan ketika pada tahun berikutnya ia kembali maka ia menaklukkan Mekkah secara damai. Muhammad memimpin umat Islam menunaikan ibadah haji, memusnahkan semua berhala yang ada di sekeliling Ka'bah, dan kemudian memberikan amnesti umum dan menegakkan peraturan agama Islam di kota Mekkah.

Pernikahan

!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pernikahan Muhammad

Selama hidupnya Muhammad menikahi 11 atau 13 orang wanita (terdapat perbedaan pendapat mengenai hal ini). Pada umur 25 Tahun ia menikah dengan Khadijah, yang berlangsung selama 25 tahun hingga Khadijah wafat.[5] Pernikahan ini digambarkan sangat bahagia,[6][7] sehingga saat meninggalnya Khadijah (yang bersamaan dengan tahun meninggalnya Abu Thalib pamannya) disebut sebagai tahun kesedihan.

Sepeninggal Khadijah, Muhammad disarankan oleh Khawla binti Hakim, bahwa sebaiknya ia menikahi Sawda binti Zama (seorang janda) atau Aisyah (putri Abu Bakar, dimana Muhammad akhirnya menikahi keduanya. Kemudian setelah itu Muhammad tercatat menikahi beberapa wanita lagi sehingga mencapai total sebelas orang, dimana sembilan diantaranya masih hidup sepeninggal Muhammad. Para ahli sejarah antara lain Watt dan Esposito berpendapat bahwa sebagian besar perkawinan itu dimaksudkan untuk memperkuat ikatan politik (sesuai dengan budaya Arab), atau memberikan penghidupan bagi para janda (saat itu janda lebih susah untuk menikah karena budaya yang menekankan perkawinan dengan perawan).[8]


Perbedaan dengan nabi dan rasul terdahulu

Dalam mengemban misi dakwahnya, umat Islam percaya bahwa Muhammad diutus Allah untuk menjadi Nabi bagi seluruh umat manusia (QS. 34 : 28), sedangkan nabi dan rasul sebelumnya hanya diutus untuk umatnya masing-masing (QS 10:47, 23:44) seperti halnya Nabi Musa yang diutus Allah kepada kaum Bani Israil.

Sedangkan persamaannya dengan nabi dan rasul sebelumnya ialah sama-sama mengajarkan Tauhid, yaitu kesaksian bahwa Tuhan yang berhak disembah atau diibadahi itu hanyalah Allah (QS 21:25).

Selasa, 02 Desember 2008

BULETIN ISLAM

FORUM KAJIAN ISLAM
KELUARGA BESAR SMAN 1 CILACAP

MANASIK HAJI SIMBOL KEHIDUPAN
“Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus[984] yang datang dari segenap penjuru yang jauh,”(QS. Al-Hajj: 27)


Haji dan umrah adalah perjalanan manasik yang diwa-jibkan kepada hamba Allah swt untuk memenuhi seruan-Nya demi mengharap ridho-Nya dan mendapatkan pahala yang ti-ada terhingga yaitu Syurga.
Haji secara bahasa berarti me-nyengaja, yaitu menyengaja me-menuhi panggilan Allah swt untuk beribadah di tanah ha-ram. Sedangkan umrah berarti berziarah (berkunjung) ke ta-nah suci untuk menjalankan serangkaian ibadah yang sudah ditentukan syara’. Haji merupa-kan amalan ibadah yang utama. Sebagaimana sabada Nabi saw:

“ Suatu ketika Nabi saw mendapat pertanyaan beri-kut:”Apakah amal yang per-buatan yang paling utama?” Jawab Nabi saw: “Iman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Kemu-dian dtanyakan lagi:”Sesudah itu apa?” Nabi saw menjawab: “Berjuang(Jihad) menegakan Agama Allah.”Ditanyakan lagi, kemudian apa lagi? “ jawab Nabi saw: Haji yang mabrur”(HR. Buhori dan Muslim dari Abu Hurairah

Haji diwajibkan sekali dalam seumur hidup, dan waktu pelaksanaan haji adalah pada bulan-bulan yang dimaklumi. Sebagaimana firma Allah SWT:
(Musim ) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi( Syawal, Zulkaidah, Zulhijah). Barang si-apa yang mentapkan niatnya dalam bulan itu akan menger-jakan haji, maka tidak boleh rafats( mengeluarkan perkataan yang menimbulkan birahi yang tidak senonoh atau bersetubuh), berbuat fasik( melanggar / meru-sak hukum, dan jidal (berbantah-bantahan) di dalam masa me-ngerjakan haji. Dan apa yang kerjakan berupa kebaikan, nisca-ya Allah mengtahuinya. Berbe-kalah, dan sesunguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa( bekal yang cukup agar dapat meme-lihara diri dari perbuatan hina atau minta-minta selama dalam perjalan haji) dan bertaqwalah kepada-Ku hai orang-orang yang brakal” (QS. Al-Baqoroh: 197)

sebagaimana Sabda Nabi saw:
Abu Hurairah berkata:
”Rosulullah saw berpidato seba-gai berikut:” Hai sekalian manusia, sesungguhnya Allah telah mewajibkan atas kalian melaksanakan ibadah haji, maka laksanakan itu”. Seoarang saha-bat bertanya:” Apakah haji itu dilakukan tiap-tiap tahun, ya Rasulllah?” Nabi diam tidak menjawab, dan mengulangi kata-kata tadi samapi tiga kali. Saha-bat itupun mengulangi pertanya-anya juga tiga kali. Maka kemudian Nabi berkata:
”Andaikan saya menjawab “ya”, tentu menjadi wajib(melaksana-kan haji tiap tahun). Dan jika telah menjadi wajib, kalian tidak akan dapat melaksanakanya. Biarkan apa yang sengaja saya diamkan. Sesungguhnya yang membinasakan umat-umat terda-hulu sebelum kami, karena ban-yak pertanyaan-pertanyaan (ya-ng njlimet). Karena itu apabila aku perintahkan kepada kalian mengerjakan sesuatu, maka ker-jakan sekuat tenagamu, dan apabila aku melarang kalian akan sesuatu, maka tinggalkan itu”. (HR. Muslim)

Nabi bersabda:
“Kewajiban haji satu kali, siapa saja yang mengerjakanya lebih dari satu kali, maka yang lebihnya itu adalah sunah”(HR. Ahmad)

Bagi yang mampu disunahkan mengerjakan haji berulang kali ke baitullah dengan waktu atau pada bulan-bulan yang dimak-lumi, sedang pelaksanaan um-rah dapat dilaksanakan sepan-jang tahun bagi yang mampu tentunya.
Manasik haji dapat dilakukan dengan tiga cara pelasksanaan, yaitu:
Ifrad, yaitu melaksanakan haji dahulu , kemudia baru melak-sanakan umrah.

Tamatu, yaitu melaksanakan umrah dahulu baru kemudian melaksanakan haji.

Qiran, yaitu melaksanakan haji dan umrah secara bersama-sama.

Adapun rangkaian manasik haji dapat memberikan symbol kehi-dupan bagi setiap hamba Allah, antara lain:
Pertama Niat, niat senantiasa dilakukan oleh setiap orang dengan hati nurani yang lurus dan suci, serta hanya satu tujuanlah yang diharpkan da-lam hal ini adalah Allah. Maka dalam khidupan pun manusia seharusnyalah senantiasa melu-ruskan kata hatinya dalam setiap perbuatan yang ia laku-kan. Sehingga tidak lagi menya-kiti hati orang lain apalagi ber-niat untuk menguasai orang lain secara nafsunya sendiri.
Niatnya seseorang dapat dilihat dari tiga factor:”kemantapan hati, jenis perbuatan, dan bukti dari perbuatanya”.

Kedua pekikan Allahu akbar, yaitu meng-akbarkan
(membesarkan) nama Allah dimanapun berada. Setiap lima waktu sehari semalam kita telah dipanggil dengan panggilan adzan, bahkan ketika baru lahir, kita pun sudah disunah-kan ditelinga kanan di kuman-dangkan pekik adzan. Lafadz Allohu Akbar 4X, memberikan makna tersirat pada kita senantiasa dalam kehidupan meng-Akbarkan Allah di segala penjuru tempat, yaitu empat penjuru, lafadz Syahadatain, menunjukan bahwa kita senan-tiasa bersaksi Allah lah yang wajib disembah dan di-Akbar-kan dan Muhammad saw lah sajalah yang menjadi contoh /panutan kita, bukan lainya, yang belum jelas kehidupan dunia dan akhiratnya. Dan hanya yang mengikuti nabi muhamad saw sajalah yang dapat meng-Akbarkan Allah swt
Dan bukti seseorang telah me-ngikuti nabi dalam (perkataan, perbuatan, diamnya, dan cita-citanya) adalah orang yang se-nantiasa mendirikan sholat, karena dalam SHOLAT(Sarana Hubungan Orang Langsung Atas Tuhan-Nya) terkandung makna hubungan secara verti-cal (Allah) dan horizontal (Ke-manusiaan) melalui SHILA-TURRAHIM (Sucikan Hati, Ikhlaskan Langkah Anda Tuk Ukhuwah Raih Ridho Allah Hidup Indah Menyenangkan)
Apabila kita sudah bisa menjalin secara baik hubungan vertical dan horizontal, maka kemenanganlah yang akan kita peroleh dunia maupun akhirat-nya, harta, kedudukan, jabatan, bahkan segala yang tidak disangka-sngka kita akan men-dapatkanya dalam kehidupan, tapi ingat kitapun harus tetap meng-Akbarkan kembali sete-lah dapat kesenangan hidup, bukan berbalik membesar -besarkan kedudukan jabatan, harta dan semua kebanggaan diri, dengan melupakan Rabb Illahi yang telah melimpah nikmat sejati , maka cukuplah Allah mengingatkan Allahu Akbar 2 X, karena ketiga kalinya adzablah yang akan diterima karena lupa diri.
Siapakah yang harus senantiasa di Akbarkan?, yaitu tidak lain “LAA ILA HA ILLALLAH” tiada Tuhan selain Allah.

Ketiga kalimat Talbiyah, sebagai kalimat yang snantiasa mengi-ngatkan akan niat hidupnya yakni memenuhi panggilan Allah, bukan mengejar gelar duniawi dengan melupakan Rabb Illahi.
Keempat pakaian ikhrom.
Pakaian ikhram mengisyarat-kan bahwa kita adalah sama berasal fitrah dan seharusnya senantiasa kitapun fitrah (suci) dalam setiap perbuatan sehari-hari, karena yang dipandang Allah hanyalah taqwanya.

Kelima kegiatan thawaf
Kgiatan ini mengandung makna bahwa manusia harus senan-tiasa menjaga konsistensi hidup di dalam garis yang telah diten-tukan oleh Allah (Qs. Al-An’am: 162).

Keenam melontar jumrah
Kegiatan ini menisyaratkan bahwa kita harus senantiasa memusuhi terhadap syaithan, karena syaithan musuh yang nyata (QS. Al-Fathir: 6).

Ketujuh berdatangnya para jama’ah dari segala pnjuru.
Kegiatan ini merupakan bukti nyata akan kebenaran Islam yang rahmatal-lil ‘alamin dan bukti nyata akan janji Allah pada nabi Ibrahim dan nabi Ismail As (QS. Al-Hajj: 27).
Kedelapan wukuf di Arofah
Wukuf di Arofah menunjukan kegiatan yang paling istimewa, karena haji adalah wukuf di Arofah. Wukuf berasal dari kata ‘Waqof” yang berarti ber-diam diri/berhenti. Mengan-dung maksud bahwa manusia dalam segala kegiatan dari waktu ke waktu harus bisa berprinsip” Stop and Think”
(berhenti dan berfikir), yaitu melalui sholat lima waktu seba-gai barometer keimanan sese-orang.
Haji yang mabrur itu tidak ada balasan yang layak baginya, kecuali Surga( HR. Bukhori dan Muslim)
Cirri haji mabrur
M : Munajatnya lazim
A : Amaliyah meningkat
B : Bir (baik) (QS. :2; 177)
R : Ridho atas ketentuan
U :Uluq salam
R : Rendah hati

PENDIDIKAN AGAMA

RINGKASAN MATERI PAI X

ALLAH




MALAIKAT KHOLIFAH JIN
(Bani Adam, Insanun,Basyar)


IBADAH


ATURAN PERINTAH LARANGAN


QAULIYAH KAUNIYAH

IKHLAS






Allah swt berkehendak menjadikan kholifah di muka bumi, namun para Malaikat tidak setuju karena menurut para Malaikat kholifah di muka bumi hanya akan menumpahkan darah dan membuat kerusakan. Namun kehendak Allah swt tidak dapat dibantah dan merupakan kehendak yang Mutlak yang tak satupun makhluk di dunia ini yang dapat mencegahnya. Apapun kehendak Allah swt tentunya akan membawa hikmah yang besar bagi setiap makhlukNya. Tak ada satupun ciptaan Allah di dunia yang diciptakan sia-sia dan semua ciptaan-Nya bermanfaat bagi makhluknya.terbukti Allah pun menciptakan rahmat bagi hambaNya dan hukum-hukum bagi kepentingan hambaNya sebagai pedoman dan petunjuk hidupnya untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Pernyataan para Malaikat ternyata benar terbukti di dunia ini, bahwa manusia hidup di bumi saling bunuh membunuh dan membuat kerusakan. Bukankah pernyataan ini terbukti di sekitar kita?. Oleh karna itu agar kita senantiasa mendapat rahmatNya, maka kita hendaknya selalu mengikuti hukum-hukumNya baik yang berbentuk Qauliyah yaitu kitab Allah (al-Qur’an) maupun yang berbntuk Kauniyah (sunahtullah atau hukum alam) dan selalu mengikuti perintahNya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Untuk dapat menjalankan hukum-hukum Qauliyah, maka hamba Allah harus mau membaca, mempelajari, merenungi, membuktikan, menyakini, mengamalkan, dan menyampaikan kepada sesama makhluk lain. Adapun cara membaca Al-Qur’an ada bebrapa cara:
1. Qiro-atuttahqiq, yaitu membaca dengan memberikan hak-hak tyiap-tiap huruf dengan sempurna
2. Qiroatu hadar, yaitu membaca dengan cepat, tetapi tidak merusakan makna makna
3. Qiro atutadwir, yaitu membaca dengan sederhana, anatara cpat dan perlahan.
Adapun untuk menjalankan hukum Kauniyah kita senantiasa harus menyadari bahwa kita hidup di alam sesuai sunahtullah membutuhkan alam, belajar dari alam, maka kita harus senantiasa harus menjaga, memelihara dan memanfaatkanya dan selalu menghindari kerusakan dan mengekploitasi yang berlebihan, karena akibat yang kita perbuat akan kembali lagi kepada kita sendiri nantinya.

A. Manusia dan tugasnya sebagai kholifah di muka bumi
1. QS. Al-Baqoroh ayat 30
a. Membaca


b. Menterjemahkan

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."(QS.Al-Baqoroh: 30)

c. Mentajwid



d. Mengartikan perkata

lafadz arti lafadz arti


Dan ingatlah ketika TuhanMu berfirman
Kepada para Malai-kat

Sesungguhnya Aku

Menjadikan


Di bumi


Kholifah

Mereka berkata mengapa Engkau hendak menjadikan (kholifah)
Orang yang akan membuat kerusakan

Menumpahkan darah
Kami senantiasa


Bertasbih


Memuji Engkau

Dan mensucikan Engkau

Allah berfirman sesungguhnya Aku mengetahui
Apa yang tidak kau ketahui

e. Inti sari


Allah swt melalui ayat tersebut di atas menjelaskan, bahwa Dia berfirman kepada Malaikat bah-wa Allah swt hendak menja-dikan kholifah di muka bumi sebagi wakil, pemelihara, pelin-dung dan pemakmur di muka bumi . namun para Malaikat ti-dak setuju, karena menurut ang-gapan para malaikat kholifah ter-sebut yang tidak lain manusia hanya akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah (saling bunuh membunuh). Namun ang-gapan para Malaikat dibantah oleh Allah, bahwa Allah swt lebih tahu dari apa yang mereka tidak tahu. Ini menjelaskan bahwa Allah kehndaknya mutlak tak dapat ditolak dan semua itu adalah untuk kebaikan dan manfaat bagi makhluk-Nya itu sendiri. Terbukti setlah diuji oleh Allah kmampuan para Malaikat dan kholifah tersbut (Adam) un-tuk menyebutkan nama-nama di syurga yang Allah sudah berikan kepada Adam, para Malaikat tidak dapat menyebutnya, tetapi Adam dapat mnyebutnya satu persatu .Sehingga Allohpun ber-firman agar para Malikat ber-sujud kepada Adam dan mereka-pun sujud kecuali Iblis yang pada waktu itu ditermasuk makhluk Allah yang sombong.dengan kesombomgan itulah, maka Iblis dikeluarkan dari nikmatnya syurga. Lihat QS Al-Baqoroh ayat. 31-39)


Dzikir
Qs. Al-Baqoroh terdiri dari dari 286 ayat dan diturunkan di Madinah pada permulaan tahun hijrah sebagian besar. Kecuali ayat 281 yang diturunkan ketika Mina pada haji wada (haji Muhammad yang terakhir). Dinamakan “Al-Baqoroh” karena di dalamnya disebutkan kisah penyelembihan sapi betina yang diperintahkan Allah kepada Bani Israil (ayat 67 sampai 74) dan menceritakan watak orang Yahudi pada umumnya. Juga dinamakan “Fusthaathul-Qur’an” (puncak Al-Qur’an) kerena memuat beberapa hukum yang tidak disbutkan dalam surat yang lain. Dinamai juga “Alif Laam Miim’ karma surat ini dimulai dengan Aliif Laam Miim


2. Qs. Al-Mukminun ayat 12-14
a. Membaca


b. Menterjemahkan

“Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.”
“ kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).”
“ kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.”

c. Tajwid


d. Mengartikan perkata

lafadz arti lafadz arti


Dan sesusungguhnya

Kami ciptakan


Manusia


Dari sari pati

Dari tanah

Kemudian


Kami jadikan sari pati itu nutfah

Di dalam tmpat yang tersembunyi
Kemudian


Kami ciptakan nutfah

Sesuatu yang melekat
(segumpal darah)


Maka Kami jadikan

Tulang belulang


Maka Kami bung-kus

Tulang belulang

Dengan daging

Kemudian


Kami menjadikanya

Makhluk yang (berbentuk) lain

Maka Maha Suci
Allah

Sebaik-baik pencipta



e. Inti sari


Allah swt menjelaskan melalui ayat tersebut bahwa Dia yang menciptakan manusia melalui proses yang ada di dalam rahim seorang ibu yang secara umum kandungan seorang ibu berkisar 9 bulan 10 hari.
Dalam ayat ini dijelaskan sebelum proses itu ada di dalam rahim, pertama-tama bahwa manusia (bani Adam) itu berasal sari pati tanah, yaitu sari–sari dari tanah yang diserap tumbuh-tumbuhan dan yang dimakan oleh manusia itu kemudian di konsumsi oleh manusia. Apabila di konsumsi laki-laki, maka akan menjadi sperma dan apabila dikonsumsi oleh perempuan akan menjadi sel telur. Dan manakala sperma dan sel telur bersatu dalam rahim , maka akan menjadi makhuk lain yaitu manusia baru dengan siziin-Nya Proses penciptaan manusia itu adalah:
1. Sulalatin min tin, yaitu sari pati tanah yang didapat melalui makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh manusia
2. Nutfah, yaitu sel sperma yang dijadikan yang dijadikan Allah dari sari pati tanah
3. Fi qororin makin, yaitu rahim seorang ibu (tempat yang tersembunyi)
4. “alaqoh, yaitu embrio yang merupakan hasil pembuahan dan berujud segumpal darah
5. Mudghoh,yaitu segumpal daging yang berbentuk ‘alaqoh
6. ‘Izam, yaiti mudghoh yang telah menjadi tulang belulang
7. Kholqon akhoro, yaitu makhluk lain yang berbentuk manusia

Dzikir
Qs. Al-Mukminun terdiri dari 118 ayat, termasuk golongan surat-surat Makiyyah. Dina-makan “Al-Mukminun”,karena permulaan surat ini mene-rangkan bagaimana seharus-nya sifat-sifat orang mukmin yang menybabkan kebrun-tungan mereka di akhirat dan ketentraman jiwa mereka di dunia.

3. Qs. Adz.Dariyat ayat 56

a. Membaca

b. Menterjemahkan
“ Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”.

c. Tajwid


. d. Mengartikan perkata

lafadz arti lafadz arti

Dan tidaklah


Aku ciptakan


Jin
Dan manusia

Kecuali


Untuk menyembahKu


e. Inti sari


Ayat di atas menjelaskan , bahwa Allah tidaklah menciptakan Jin dan Manusia melainkan hanya semata –mata untuk menyembah Allah swt. Allah kadang menyebut manusia dengan sebutan yang berbeda seperti, Bani Adam, Insanun, Basyar dan terkadang pula menyebut jin berbeda-beda, terkadang Dia menyebut Iblis, Syaithan atau mahluk gaoib. Seperti manusia Jin pun mempunyai kelompok-kelompok antar lain:

1. Iblis, yaitu nenek moyang dari Jin yang pernah menggelincir-kan Adan dan Siti Hawa
2. Setan, yaitu sikap yang durhaka dari Jin dengan pernyataan tegas memusuhi orang-orang yang taat dan tunduk kepada Allah swt. Dan sikap syaithan ini pula ada yang dimiliki manusia
3. Al-Marodah, yaitu jin yang salalu memasukan ke dalam dada manusia sehingga timbul was-was
4. Al-Ifrit, yaitu jenis jin yang selalu menggoda manusia agar memiliki sifat penipu
5. Al-Awn, yaitu jenis jin yang sering dijadikan qodam (peno-long)
6. At-Thoyarun yaitu, jenis jin yang selalu menggoda di ruang angkasa
7. At-Ghowasun, yaitu jenis sering menggoda di perairan
8. At-Tawabi, yaitu jnis jin yang selalu mngekor pada jin-jin lainya.
9. Al-Qorn,yaitu jenis jin yang sering menjadi pendamping
10. Al-Amar, yaitu jenis jin yang seringa bersama atau dipakai oleh para dukun atau supra-natural





DZIKIR

QS. Jin terdiri dari 28 ayat dan termasuk surat-surat Makiyyah. Dinamai “Al-Jin” diambil dari perkataan”Al-Jin” yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Pada ayat tersebut dan ayat-ayat berikutnya diterangkan bahwa jin sebagai makhluk halus telah mendengar pembacaan Al-Quran dan mereka mengikuti ajaran Al-Qur’an








4. Qs. An-Nahl ayat 78

a. Membaca


b. Menterjemahkan

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”.

c. Mentajwid



d. Mengartikan perkata


Dan Allah

Yang telah menge-luarkanmu

Dari perut

Ibumu


Kamu tidak menge-tahui  Sesuatupun


Dan dijadikan


Pendengaran padamu

Dan penglihatan

Dan hati

Agar kamu ber-syukur

e. Inti sari

Ayat ini menjelaskan bahwa manusia itu dikeluarkan dari perut ibu dengan tidak mengetahui apa- apa pada awal mulanya, kemudia Allah memberikan pendengaran, penglihatan dan hati. Ketiga ini indera ini merespon stimulus-stimulus dari luar sehingga ia dapat memahami sesuai indranya, maka jadilah menusia itu dapat berkomunikasi dengan sesamanya dan alam sekitar dengan seizin-Nya . Dan pengetahuan manusia itu dapat bertingkat-tingkat dari tingkat ma’rifat, thoriqot, hakikat dan tingkat ma’rifat



B. Ikhlas Dalam Beribadah
1. QS. Al-An’am ayat 162-163
a. Membaca

b. Menterjemahkan

“atakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.
Tiada sekutu bagiNya; dan demikian Itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)".

c. Mentajwid


d. Mengartikan perkata

lafadz arti lafadz arti


Sesungguhnya

Sholatku


Ibadahku

Hidupku


Matiku


Hanya untuk Allah

Tuhan
 Tidak ada sekutu bagi-Nya


Dan yang demikian itu

Seru sekalian alam

Yang deperintahkan kepadaku


Aku adalah orang yang pertama-tama

Menyerahkan diri

e. Inti sari


Allah swt melalui ayat tersebut memerintahkan agar kita senan-tiasa pasrah kepada Allah baik dalam sholat, ibadah. hidup, dan matinya hanyalah untuk Allah swt. Dan kita sebagai orang mus-lim haruslah yakin bahwa Allah lah yang menten-tukan segalanya bagi kita.
Manakala sikap ini sudah ada pada diri seorang muslim, maka ia akan memasrahkan diri secara totalitas kepada tuhan serua sekalian alam.



Dzikir

Surat al-An’am (binatang ternak: unta, sapi, biri-biri, dan kam-bing), yang terdiri atas 165 ayat dan termasuk golongan surat
Makiyyah.
Dinamakan Al-An,am karena di dalamnya disebut kata “Al-An’am dalam hubunganya de-ngan dapat istiadat kaum musy-rikin, yang menurut mereka binatang-binatang tersebut dapat digunakan untuk mendekatkan diri kepada tuhan mereka.

2. Qs. Al-Biyyinah ayat 5
a. Membaca

b. Menterjemah

“ Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.”

c. Mentajwid


e. Inti sari


Adanya perpecahan , kemudian Allah menegaskan dan memerin-tahkan bahwa mereka tidak diperintahkan melainkan untuk menyembah kepada Allah dngan ketaan dan rasa tunduk kepada-Nya. yaitu dengan me-ngikuti agama Ibrahim yang lurus. Perintah Allah tersebut adalah untuk kebahagiaan di dunia maupun di akhirat dan untuk mencapai kebahagiaan trsebut haruslah ia taat dan tunduk kepada Allah dengan ikhlas dan menjauhkan diri dari segala yang mensyirikan kepada-Nya. Dan mendirikan sholat yang senan-tiasa dilakukan dengan terus menerus untuk mensucikan diri dan mengkhusukan bathin dan memusatkan pikiran hanya kepa-da kebesaran Allah swt. Itupun belum cukup manakala belum diikuti dengan menunaikan zakat kepada yang berhak meneri-manya sebagai pensucian harta dan jiwa juga sebagai rasa syukur kepada-Nya.
Dzikir



Surat Al-Bayyinah terdiri atas 8 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyah . Dinamakan “Al-Bayinah”( bukti yang Nyata) diambil dari perkataan “Al-Bayyina” yang terdapat pada ayat pertama surut ini.


Kamus Itilah

Kholifah , yaitu wakil, pengganti, penghuni, pamelihara dan pemakmur di muka bumi
Bani Adam, yaitu keturunan Nabi Adam dan Siti Hawa
Insanun, yaitu nama lain dari manusia yang mempunyai sifat pelupa dan tempat berdosa
Basyar, yaitu kulit, dipakai untuk sebutan manusia, agar manusia itu mempunyai sifat seperti sifat kulit yaitu perasa
Jin, yaitu makhluk misterius yang tidak dapat dilihat mata lahir
Agama, yaitu aturan yang berisi pedoman hidup bagi hamba tuhan
Ikhlas, yaitu segala perbuatan manusia yang hanya mengharapkan ridho Allah



C. Pengayaan Ilmu Tajwid

Bacaan panjang
Bacaan panjang dalam Al- Qur’an dapat digolongkan kedalam empat kelompok bacaan, yaitu:

1. Apabila ada huruf-huruf yang dapat memanjangkan bacaan seperti:
a) Apabila ada fathah menghadapi alif. Contoh. 
b) Apabila ada dhumah menghadapi wawu mati/sukun.

c) Apabila ada harokat kasroh bertemu “ya” mati/sukun. .

d) Apabila ada huruf pada kata dasar yang bisa diganti dengan alif dalam penulisanya boleh dengan ditulis
Empat rumus dasar tersebut bacaanya adalah dua harokat atau satu alif
2. Apabila ada huruf bertanda saksi atau harokat tegak seperti :
Apabila ada kata dasar yang berharokat tegak
Adapun panjang bacaanya adalah dua harakat.
3. Apabila ada tanda mad
Adapun panjang bacaanya:
a) Apabila ada tanda mad bertemu dengan hamzah bacaanya lima harakat.
b) Apabila ada tanda mad bertemu dengan alif panjangnya dua sampai lima harakat Contoh 
c). Apabila ada tanda mad bertemu dengan huruf bertasdid panjang bacaanya enam haraokat atau tiga alif

4. Apabila ada huruf akhir pada kata yang dimatikan/sukun dan sebelumnya ada huruf-huruf yang memanjangkan.
Adapun panjang bacaanya dua sampai enam harakat.




Rangkuman
A. Manusia dan Tugasnya sebagai Khalifah di Muka Bumi
1. Surat Al-Baqoroh ayat 30
a) Allah berkehendak menjadikan kholifah di muka bumi dengan memberitahukan kepada para malaikat, namun para malaikat tidak setuju, karena menurut anggapan mereka kholifah tersebut hanya akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah. Sedangkan para malaikat sendiri yang senantiasa bertasbih, bertahmid dan mensucikan Allah dalam makna tersirat tidak sanggup menjalankanya.
b) Anggapan para malaikat dibantah Allah, bahwa Allah lebih mengetahui dari apa yang mereka tidak ketahui. Dan keputusan Allah adalah mutlak tak ada satupun makhluk yang dapat menghalanginya. Kehendak Allah tersebut tentunya tidaklah sia-sia karena tujuan kholifah tersebut mengemban tugas untuk menjadi wakil, memakmurkan, memanfaatkan, menjaga dan memeliharanya.
Dan anggapan para malaikatpun sekarang terbukti, ternyata manusia banyak yang saling menumpahkan darah (membunuh) dan membuat krusakan di alam ini.

2. Surat Al-Mukminun ayat 12-14
Pada ayat ini Allah menjelaskan tentang proses kejadian manusia yang diciptakan Allah melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
a) Sulalatin min tiin, yaitu sari pati tanah yang didapat dari makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh manusia
b) Nutfah, yaitu sari dari makanan dan minuman yang dikonsumsi manusia yang kemudian menjadi sperma
c) Fi qororin makin, yaitu tempat yang tersembunyi dan kokoh yang ada dip rut seorang ibu
d) ‘Alaqoh, yaitu hasil pembuahan yang berupa segumpal darah
e) Mudghoh, yaitu segumpal daging yang terbentuk dari ‘Alaqoh
f) ‘Izam adalah tulang belulang atau kerangka
g) Lahman, yaitu tulang belualang yang sudah diliputi dengan daging
h) Kholqon akhoro, yaitu makhluk lain yaitu manusia.


3. Surat Adz-Dzariyat ayat 56
a) Allah menjelaskan bahwa Dia tidak mnjadikan jin dan manusia tidak lain hanyalah untuk beribadah.
b) Inti Beribadah kepada Allah adalah menjalankan aturanya Qauliyah dan Kauniyah), menjalankan perintahNya dan menjauhi larangan-Nya
c) Allah menjadikan jin dan manusia supaya tunduk, taat dan patuh kepada peraturan-Nya dengan merendahkan diri terhadapNya serta menerima segala taqdir-Nya.
d) Manusia terkadang oleh allah dipanggil dengan nama yang berbeda-beda seperti, Bani Adam, Insanun, dan terkadang dipanggil dengan Basyar.
e) Kehidupan jin dikelompokan dalam jenis-jenis iblis, syaitan, al-marodah, ifrit, al-awn, al-ghowasun, at-thoyarun, at-thawabi, al-qorn, dan al-amar.
4. Surat An-Nahl ayat 78
a) Manusia lhir dalam keadaan tidak tahu apa-apa dan tidak mampu meakukan sesuatu
b) Allah kemudian memberikan kepada manusia tiga hal, yaitu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani
c) Dari ketiga pondasi dasar inilah manusia kemudian dalam perkembanganya dapat berinteraksi dengan sesamanya dan alam sekitar

.B. Ikhlas Dalam Beribadah

1. Surat Al-An’am ayat 162-163
a) Dalam ayat tersebut Allah memerintahkan agar manusia benar-benar menyatakan bahwa sholat, ibadah, hidup, dan matinya hanya hanyalah untuk Allah semata-mata.
b) Dan semua ibadah tersebut hendaknya dijalankan dengan istiqomah, tekun, berkesinambungan dengan didasari rasa ikhlas demi mengharap ridho-Nya.



2. Surat Al-Bayinah ayat 5
a) Allah menjelaskan bahwa Allah tidak memerintah manusia kecuali untuk beribadah kepada-Nya
b) Semua perintah Allah yang ditujukan kepada manusia adaah untuk kebaikan manusia itu sendiri.
c) Allah memerintahkan agar mendirikan sholat dan menunaikan zakat untuk mendekatkan diri kepada Allah dan sebagai bukti nyata bersyukur kepadanya.
d) Allah mmerintahkan agar mengikuti agama yang lurus seperti agama yang dijalankan oleh nabi Ibrahim As.
e) Orang yang menjalankan agama tidak akan mengalami kekacauan dalam hidupnya.



Profil

Imam Abu Hanifah
Nama kecilnya adalah Nu’man bin Tsabit, lahir di Kufah pada tahun 80 H.(696 M) dan meninggal di kota Kufah tahun 150 H (767 M) dan pada tahun kewafatanya lahir Imam Syafi’i. Kakek beliau bernama Zautha berasal dari kota Kabul. Pada zaman khulafurrasidin, Utsman bin Affan ketika menaklukan negara-negara Persia, Khurasan, dan Afganistan, ia ditawan karena termasuk salah seorang pembesar dari negeri yang ditaklukan. Dan kemudian Zautha dijadikan budak oleh bani Taim bin Tsa’abah, keturunan arab dari suku Quraisy ,iapun masuk islam. Kemudian ia dimerdekakan dan memilih tempat kediaman di kota Kuffah. Dan di kuffah inilah lahir bapaknya nu’man bernama Tsabit.
Hanifah berarti”cenderung’ dipanggil Abu Hanifah berarti bapak yang cenderung hatinya ke agama islam. Hampir seluruh hidupnya dihabiskan di kuffah dan pada waktu kecil belajar membaca dan menghafal Al-Qur’an. Hidup dan dibesarkan di lingkungan keluarga pedagang kain sutra dan taat kepada Allah. Abu Hanifah sangat terinspirasi oleh cerita bapak dan kakeknya perihal pertemuan beliau dengan Syaidina Ali bin Abi Tholib yang kemudian membekas dalam hati dan mempengaruhi jalan pikiranya dalam kehidupan.. Guru Abu Hanifah yang terkenal adalah Amir bin Syarahil Asy-Sya’bani (wafat tahun 104 H/721 M) dan nasehat gurunya yang selalu terkenang ialah ketika abu hanifah suatu hari lewat di depan rumah gurunya, beliau sedang duduk, lalu aku dipanggilnya, ia berkata” Apakah kesibukanmu sekarang?”. “Di pasar” jawabku . Beliau berkata” kenapa engkau ke pasar, tidak pergi kepada ulama? Aku menjawab :”Aku jarang pergi ke ulama”. Beliau berkata:” jangan engkau pergi ke pasar lagi, ngkau harus menumpahkan perhatianmu kepada ilmu dan majlis ulama, sesungguhnya aku melihat pada engkau suatu harapan dan dinamismu. Abu Hanifah mengatakan:” perkataan gurunya selalu membekas dari itulah kemudian ia tinggalkan perdagangan serta mulai menuntut ilmu dan perkataan itu besar manfaatnya bagiku”.
Diantara guru-guru beliau yang paling lama ia tuntuy ilmu adalah Hammad bin Abi Sulaiman (Wafat 120 H/ 736 M). Beliau menuntut ilmu kepadanya selama 12 tahun dan berakhir sampai kewafatan gurunya. Setelah gurunya meninggal beliaulah yang diwasiatkan sbagai pnggantinya. Dan dari situlah kemudian beliau menjadi seorang guru. Beliau senang mencari ilmu dan bertukar pikiran dan tidak segan-segan menghabiskan uangnya demi mencari ilmu dan mengadakan diskusi dengan para ulama terkenal.
Pada tahun 130 H, bliau berangkat ke Makkah dan menetap disana selama 6 tahun dan selama di Makah itulah ia sering mengadakan diskusi-diskusi dengan para ulama terkenal dan disinilah beliau bertemu dengan murid-murid Ibnu Abbas dan dari merekalah beliau prig ke Madinah yang kemudian beliau brtemu dengan ja’far As-Sidhiq, ulama-ulama golongan Imamiyah, Zaidiyah, ulama ahli hadits dan bahkan beliau mengikuti pelajaran di madrasah keluarga keturunan Nabi Muhammad saw.
Abu Hanifah bersungguh –sungguh dalam mempelajari cabang-cabang ilmu pengetahuan dan ilmu agama Islam, pendapat-pendapat yang ada, menganggap perbedaan itu adalah rahmat dari Allah swt. Beliau sangat menghormati pendapat orang lain, sekalipun pendapat itu berbeda dengan pendapatnya. Dan setelah mempelajari pendapat itu, kemudia beliau mempaunyai pendapat sendiri dan cara berfikir sndiri yang kemudian merupakan pokok-pokok pegangan pngikut-pengikutnya madzhab Hanafi. Dan Dari ciri khas pendapat dan metode mengajar beliau inilah yang barangkali Imam Syafi’I mengatakan” Semua ahli fiqih adalah berasal dari keturunan Abu Hanifah”


Latihan


A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a,b,c,d atau e yang paling benar

1. Allah berkehendak menjadikan kholifah di muka bumi berdasarkan qur’an surat

a. Al-baqoroh:30
b. Al-baqoroh:31
c. Al-baqoroh:32
d. Al-baqoroh:33
e. Al-baqoroh:34


2. Kholifah mengandung arti…

a. penghuni
b. perusak
c. penakluk
d. pewaris
e. peng-exploitasi


3. Qs. Al- Mukmin ayat 12-14 menjelaskan…

a. Penciptaan bumi
b. Proses manusia
c. Hukuman adam dan hawa
d. Penciptaan langit dan bumi
e. Penghuni bumi

4. Nutfah mengandung arti

a. Darah
b. Air mani
c. Tulang blulang
d. Makhluk sempurna
e. Daging

5. Daging dalam proses penciptaan manusia disebut..

a. ‘alaqoh
b. Nutfah
c. ‘idham
d. Lahman

6. Allah tidak menyuruh jin dan manusia kecuali untuk…

a. Mengabdi
b. Menjalankan perintahNya
c. Menghuni bumi
d. Mengingkari
e. Menyembah

7. Beribadah kepada Allah harus berdasarkan..

a. Keikhlasan
b. Kedamaian
c. Ketaatan
d. Kekhusuan
e. Ketundukan



8. lafadz …. nya arti

a. Dan menjadikanmu pendengaran
b. Dan menjadikanmu penglihatan
c. Dan menjadikanmu penglihatan dan pendengaran
d. Dan menjadikanmu pendengaran dan penglihatan
e. Penglihatan dan pendengaran diberikan kepadamu


9. segala perbuatan yang hanya ditujukan kepada ridhonya Allah swt disebut..


a. Tawadhu
b. Qonaah
c. Ikhlas
d. Taat
e. Tunduk

10. lafadz .......adalah bacaan……

a. Mad thobi’i
b. Mad jaiz
c. Mada wajib
d. Mad layyin
e. Mad badal


B. Jawablah pertayaan di bawah ini dengan benar
1. Jelaskan maksud Allah hendak menciptakan kholifah di muka bumi
2. Sebutkan proses penciptaan manusia dalam rahim
3. Apa tugas manusia dan jin diciptakan manusia
4. Jelaskan inti ibadah kepada Allah swt
5. Sebutkan empat hukum bacaan panjang

LEMBAR PORTOPOLIO

1. Cari materi mad pada hukum tajwid dengan format sebagai berikut
Lafadz Hukum Alasan


2. Bandingkan materi agama dengan bilogi berkaitan dengan proses penciptaan manusia dengan format sebagai berikut:
Versi qur’an Versi biologi Proses



HUSNUDZAN

A. Pengertian perilaku husnuzan.
Husnuzan adalah lawan kata dari suuzan, yang artinya berbaik sangka sedangkan suuzan adalah berburuk sangka. Allah sangat melarang kaumnya berlaku suuuzan atau berburuk sangka .








Artinya:”Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”(Q.S Al-Hujarat,49:12)

B. Contoh-contoh perilaku husnuzan.
1. Husnuzan terhadap Allah SWT.
Husnuzan terhadap Alllah SWT artinya berbaik sangka kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Husnuzan terhadap Allah merupakan salah satu tanda beriman kepada Allah SWT. Beberapa contoh sikap terpuji kepada Allah :
• Syukur.
Syukur dalam bahasa Arab yang berarti berterima kasih, sedangkan menurut istilah berarti berterima kasih kepada Allah SWT atas karunia-Nya, melalui ucapan sikap, dan perbuatan. Nikamat/ karunia Allah ad a 2 macam:
a. Nikamat bersifat jasmani.
Berupa panca indra, bentuk/ postur tubuh manusia yang lebih sempurna disbanding mahluk-mahluk lain ciptaan-Nya.



Artinya:” sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya . ”(Q.S At-tin,95:4)
b. Nikmat bersifat rohani.
Berupa akal, ruh dan kalbu yang amat tidak ternilai harganya.
Dan masih banyak nikmat-nikmat lain yang tidak ternilai harganya yang berguna untuk membantu berjalannya kehidupan manusia yang layak dan sejahtera, conto: air, api, berbagai jenis buah dan sayur dan macam-macam makanan.




Artinya:” Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah). ”(Q.S Ibrahim,14:34)



Artinya:” Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu[98], dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.”(Q.S Al-baqarah,2:152)
• Sabar.
Dalam kehidupan manusia situasi silih berganti terkadang mendapat kegembiraan terkadang cobaaan. Jika mendapat kegembiraan diharap manusia untuk bersyukur, dan bila mendapat cobaan diharap untu bersabar. Seorang muslum yang Husnuzan tidak akan berburuk sangka terhadap cobaan yang dihadapinya.




Artinya:” Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”(Q.S Al-baqarah,2:155)

2. Husnuzan terhadap diri sendiri.
• Percaya diri.
Seorang muslim yang pecaya diri akan berani mengeluarkan pendapatnya dan berani dalam melakukan suatu tindakan dan tentunya ia akan memperoleh keberhasilan dalam hidupnya.
• Gigih.
Gigih berasal dari bahasa Minangkabau yang artinya berkeras hati, rajin dan tabah.
a) Menuntut ilmu.
Ilmu memberikan pedoman hidup kepada manusia, ilmu pengetahuan bertujuan agar manusia dapat menggali ilmu, memanfaatkan dan mengolah segala kekayaan alam yang ada dibumi atau pun di angkasa raya.
b) Bekrja mencari rezaki yang halal
Jika dalam bekerja kita memiliki kegigihan, niat ikhlas dan rida hanya kepada Allah SWT semata maka hasil pekerjaan akan optimal.
c) Berinisiatif.
Inisiatif dalam bahasa Belanda memiliki arti prakarsa dan langkah pertama. Ini juga merupakan sifat yang pantas dimiliki oleh seorang muslim yang husnuzan.

3. Husnuzan terhadap sesama manusia.
• Dalam kehidupan berkeluarga.
• Dalam kehidupan bertetangga.
• Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

C. Membiasakan diri berperilaku husnuzan.
Jika dalam kehidupan sehari-hari perilaku-perilaku husnuzan telah dilaksanakan insyaallah akan mendapat banyak kebaikan.














SUMBER –SUMBER HUKUM ISLAM

1. Al- Qur’an.
2. Al Hadis.
3. Ijtihad
4. Hukum Taklifi

Al-qur’an berasal dari kata kerja qara’a yang artinya membaca, yang masdarnya adalah Al-qur’an. Al-qur’an adalah qalam allah yang di wahyukan kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril, dengan lafal dan maknanya. Al-qur’an terdiri dari 114 surah dan 30 juz.
a. Fungsi Al-qur’an sebagai pedoman umat manusia dalam mencapai kebahagiaan di dunia dan diakhirat. Sebagai mana dalam surat Al isra ayat 9.





Artinya :”Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar”(Q.S al israa:9)

b. Kandungan Al-qur’an tebagi tiga kelompok.
1. Prinsip-prinsip keimanan.
2. Prinsip-prinsip ibadah.
3. Prinsip-prinsip syariat.

Surah Al-israa ayat 105.




Artinya :” Dan Kami turunkan (Al Quran) itu dengan sebenar-benarnya dan Al Quran itu telah turun dengan (membawa) kebenaran. Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan”(Q.S Al israa:105)


HADITS


Hadis adalah sumber hukum yang ke dua. Hadis adalah ucapan, perbuatan dan ucupan Rasulullah SAW.
Hadis Nabi dapat dibagi menjadi 3:
Hadis Qauliyah
Hadis Fi’liyah
Hadis Taqririyah




Artinya :”Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.”(Q.S An nisa:80)
Fungsi hadis terhadap Al-qur’an adalah :
• Mempertegas , memperkuat hukum-hukum yang telah disebutkan didalam Al-Quran
• Menjelaskan, menafsirkan dan merinci ayat-ayat Al Qur’an yang masih umum dan samar
• Mewujudkan suatu hukum atau ajaran yang tidak tercantum di dalam Al Qur’an
Kualitas Hadis:
Hadis Mutawatir
Hadis Ahad
Hadis Dha’if
Jenis-jenis hadis:
• Hadis sahih
• Hadis hasan
• Hadis mardud
• Hadis mutawatir
• Hadis qarib.
• Hadis ahkam
• Hadis Mua’allal
• Hadis mua’allaq
• Hadis maudu
• Hadis matruk
Ijtihad adalah mencurahkan tenaga dan pemikiran untuk mendapatkan hukum agama dari dalil-dalil syarak (Al-qur’an dan Al-hadis).
Syarat menjadi mujtahid :
• Mengetahui, memahami dan menguasai ayat-ayat Al-qur’an dengan baik.
• Mengetahui dan memahami nas-nas hadis dengan baik.
• Mengetahi seluk-seluk bahasa Arab dengan sempurna dan baik
• Mengetahui pendapat-pendapat ulama-ulama terdahulu dengan baik
• Memiliki kemamapuan mengambil hukum berdasakkan kias atau analogi dengan baik dan benar.
Cara berijtihad:
• Kias
• Ijma
• Istihsan
• Al-maslahah al-mursalah
• ‘Urf



HUKUM TAKLIFI
Pengertian Hukum taklifi.
Adalah perintah SWT yang menuntut mukalaf untuk mengerjakan atau meninggalkan suatu perbuatan.
Hukum taklifi terbagi 4:
Ijab
Nadb
Tahrim
Karahah
b. Ibadah :
1.Salat.
Salat adalah suatu ibadah yang terdiri atas ucapan dan perbuatan-perbuatan tertentu yang diawali dengan tabiratul ikhram dan diakhiri dengna salam dengan syarat-syarat tertentu.
Perintah salat surat An nur ayat 6 dan Al baqarah ayat 238.



Artinya:”Dan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina), padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri, maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah, sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar”.(Q.S An nur:6 )


Artinya:”Peliharalah semua salat(mu), dan(peliharalah) salat wusthaa. Berdirilah untuk Allah(dalam salatmu) dengan khusyu.” (Q.S Al baqarah:238)
Macam-macam salat wajib :
Salat subuh
Salat zuhur
Salat ashar
Salat magrib
Salat isya
Macam-macam salat sunat:
Salat rawatib
Salat tahajud
Salat istikharah
Salat witir
Hikmah salat:
Salat dapat mensucikan diri baik jasmani atau rohani. Al ankabut ayat 65.



Artinya:” Maka apabila mereka naik kapal mereka mendoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah)”(Q.S Al ankabut:65)
Salat dapat menjadi pendidikan politik supaya manusia cerdas member makna kehidupan.
Salat dapat mendidik ilmu bermasyarakat.
Salat dapat menjaga kebersihan dan kesehatan
2.Puasa.
Puasa adalah menahandiri dari segala perbuatan yang dilakukan mukhalaf pada siang hari sejak terbit fajar sampar ter benam matahari .
Perintah wajibnya puasa surah al-baqarah 183.


Artinya:” Shibghah Allah. Dan siapakah yang lebih baik shibghahnya dari pada Allah. Dan hanya kepada-Nya-lah kami menyembah.”(Q.S Al baqarah 183)
Macam-macam puasa:
• Puasa wajib
• Puasa haram
• Puasa sunat
• Puasa makruh
Hikmahnya antara lain:
• Puasa merupakan sarana pendidikan bagi manusia agar tetap bertakwa terhadap Allah SWT, membiasakan diri untuk patuh terhadap perintah-printah-Nya
• Puasa merupakan pendidikan diri bagi jiwa dan kmembiasakannya untuk tabah dan sabar dalam menghadapi ujiannya.
• Puasa merupakan sarana untuk menumbuhkan kasih saying dan rasa persaudaraan terhadap orang lain.
• Puasa menanamkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan jakan melaksanakan segala perintahnya serta menjauhi segala larangannya.
Hikmah ibadah:
• Manusia memahami bahwa dirinya adalah makhluk ciptaan AllahSWt yang mempunyai kewajiban untuk beribadah, menyembah, mengabdi, dan menyerahkan diri kepada-Nya.
• Manusia menyadari bahwa ia akan mempertanggung jawabkan semua perbuatannya diakhirat.
• Manusia memahami bahwa tujuan akhira semua aktifitasnya adalah pengabdiaan kepada Allah SWT
• Manusia memahami bahwa dirinya adalah pusat alam ini dan kehidupannya tidak hanya menjadi pelengkap.


DAKWAH NABI DI MEKKAH

1. Kondisi Masyarakat Arab Sebelum Islam.
Kepercayaan masyarakat sebelum Islam menganut 2 macam kepercayaan:
Kepercayaan yang bersumber dari agama samawi atau agama tauhid.
Kepercayaaan anisme dan dinamisme.
2. Pengertian Agama Samawi.
Merupakan agama yang di wahyukan Tuhan kepada para rasul-Nya. Dianut oleh masyarakat arab pada saat itu berupa agama Yahudi dan agama Kristen.

3.Pengertian Agama Yahudi, Agama Kristen.
Agama yahudi bersumber dari ajaran Nabi Musa, kitab sucinya adalah Taurat. Pada masa itu pun agama yahudi telah menyimpang, bentuk-bentuk penyimpangannya antaralain: para pemeluk agama mempercarai Uzair sebagai anak Tuhan.
Agama Kristen bersumber dari ajaran Nabi Isa dengan kitab Injil. Pada saat itu telah terjadi penyimpangan, yaitumeyakini bahwa Nabi Isa adalah anak Tuhan dan juga tidak mempercayai keNabian Muhammad.

4.Pengertian Agama Majusi/ Zoroaster.
Kedua agama tersebut terbentuk dari adanya kepercayaan animisme dan dinamisme. Agama Majusi atau Zoroaster merupakan agama Persia kuno, nama lainnya Mazdaisme dan Tuahnnya adalah Ahura Mazda. Agama Majusi mengajarkan penyembahan kepada banyak dewa.Kitab sucinya adalah Avesta.

5.Sifat Bangsa Arab.
a. Sifat dan watak Terpuji bangsa arab.
Contohnya: pemberani, suka hidup bebas, memenuhi janji, pantang mundur, dan suka menolong.
b.Sifat dan watak tidak terpuji bangsa Arab.
Seperti: mengubur anak perempuan hidup-hidup, mengawini perempuan bekas istri ayahnya dan berpesta pora.

6.Penjelasan Watak Terpuji Bahasa Arab.
Sifat pemberani merupakan sifat yang paling menonjol, karena kebiasaan mengembara dan berpindah-pindah. Hidup bebas sudah menjadi kebiasan, karena mata pencaharian mereka berupa ternak dan berdagang. Bangsa arab menganggap janji sebai hutang oleh kerena itu mereka berusaha memenuhinya. Meraka pun pantang mundur oleh karena itu jika mereka menginginkan sesuatu tidak ada yang bias menghalanginya. Watak suka menolpngnya karena mereka memiliki rasa solidaritas yang tinggi kepada satu suku.

7. Menjelaskan Sifat Dan Watak Tidak Terpuji Bangsa Arab.
Karena mereka merasa hina memiliki anak perempuan, karena anak permpuan tidak mampu bila harus dijak berdagang jauh dan juga tidak kuat untuk diajak perang. Dan mereka menganggap perempuan sebagai harta warisan, dan seseoranglelaki biasanya memiliki istri lebih dari satu maka di wariskan kepada anak laki-laki mereka. Bila mereka meraih keberhasialan mereka memiliki kebiasaan ber pesta pora.
8.Menjelaskan mata pencahariaan banga arab
Yang utama adalah berdagang, tetapi mereka jusa berkebun, berternak unta atau dombadan menambang emas


HIRARKI KEHIDUPAN NABI MUHAMMAD SAW

1. Kelahiran Muhammad.
Nabi Muhammad lahir pada saat peristiwa perang gajah, tidak lama setelah itu Aminah binti wahab melahirkan Nabi Muhammad pada 12 Rabiul awal tahun gajah. Ayahnya bernama Abdullah, pada saat Nabi Muhammad lahir beliau telah yatim karena Ayahnya meninggal.

2. Muhammad dalam masa asuhan.
Setelah beliau lahir diasuh/disusuan oleh Halimah, setelah umur 4 tahun Halimah mengembalikan kepada Aminah, diusia 6 tahun Nabi Muhammad menjadi yatim piatu karena ibunya meninggal, maka Nabi di asuh oleh kakeknya yaitu Abdul Muthalib. Setelah 2 tahun diasuh oleh kakeknya, kakeknya meninggal dunia. Lalu Nabi Muhammad diasuh oleh pamannya Abu Thalib

3. Pertemuan Nabi Muhammad dengan pendeta Bukhairah.
Pada usia 12 tahun, paman beliau akan mengadakan perjalanan ke negeri Syam untuk berdagang. Nabi meminta untuk ikut dalam perjalanan tersebut. Dalam perjalanannya bertemu dengan seorang pendeta yahudi yaitu Buhairah, dia menguasai betul isi kitab Taurat dan Injil dia sangat yakin bahwa Muhammad adalah Nabi akhir jaman.

4. Saat Nabi mendapat gelar Al amin.
Pada usia 15 tahun Nabi Muhammad mulai berdagang, beliau ter kenal amat sangat jujur maka orang-orang pun menjulukinya dengan sebutan al-amin yang artinya jujur. Dan salah satu orang yang kagum dengan kejujurannya adalah Khadijah., seorang janda dan saudagar yang kaya raya.

5. Pernikahan Nabi Muhammad dengan Khadijah.
Pada usia 25 tahun ia di perintah oleh khadijah untuk mengantar barang dagangan ke negeri Syam, setelah sepulangnya dari sana ia mendapatkan untung yang banyak. Maka Khadijah menjadi tertarik kepadanya dan akhirnya mereka menikah dengan Nabi Muhammad berumur 25 tahun dan Khadijah berumur 40 tahun. Mendapatkan anak 6 orang.


MUHAMMAD SAW DIANGKAT DERAJATNYA

1. Saat Nabi Muhammad menerima wahyu.
Pada tanggal 17 ramadhan Muhammad melihat cahaya terang benderang yang memenuhi gua hira. Kemudian munculah malaikat jibril. Dan turunlah surat Al-alaq 1-5.

2. Menjelaskan saat Nabi berdakwah secara sembunyi-sembunyi.
Turunnya surat al mudatsir ayat 1-7 jelas bahwa Nabi Muhammad SAW telah diangkat sebagai Nabi. Semenjak itu Nabi mulai berdakwah secara sembunyi-sembunyi (hanya pada kalangan keluarga dan teman saja ), karena Nabi Muhammad takut kalau masyarakat menolak dakwah Nabi.

3. Saat Nabi berdakwah secara terang-terangan.
Setelah menjalankan dakwah secara diam-diam selama 3 tahun, turun perintah untuk dakwah secara terang-terangan dalam surat al-hijr ayat 94.

4. Tantangan dakwah Nabi Muhammad SAW.
Beberapa hal yang menyebabkan kaum Quraisy menentang dakwah Nabi Muhammad SAW. Tantangannya antara lain:
• Persaingn berebut kekuasaan
• Hilangnya kasta.
• Takut akan hari berbangkit
• Hilangnya perdagangan patung



HIRARKI KEHIDUPAN MANUSIA

A. NIKMATI HIDUP
45……..Tahun

B. JALANI HIDUP
26 – 45 Tahun


C. CARI HIDUP
16 – 25 Tahun


D. BELAJAR HIDUP
0 – 15 Tahun




PERJALANAN HIDUP MANUSIA

1. ALLAH SWT


2. TUA (45 tahun – keatas)
(Tawadhu, Ukhuwah, Amanat)



3. DEWASA (25 -45 tahun)
(Dedikasi, Emotional mantap,Waspada, Adil, Sabar, Amanah)



4. REMAJA (15-25 tahun)
(Reflexional, Emotional, Mantap, Adil, Jujur, Amanah)



5. BALIGH (9-15 tahun)
(Bebasnya, Anak , Lantaran , Image, Gaul, Hilang)



6. MUMAYIZ (5-9 TAHUN)
(Menggemaskan, Unik, Manja, Antusias, Yel-yel, Imut, Zoro)



7. BALITA (0-5 tahun)
(Meneteh, gandrung)